TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Pendaki Tunadaksa, Sabar
Gorky siap melanjutkan ekspedisi menaklukan puncak gunung tertinggi
dunia. Setelah menaklukan dua puncak tertinggi dunia Elbrus Rusia dan
Kilimanjaro Tanzania, Sabar (43) siap mendaki puncak Cartenz Jayawijaya
dan Gunung Aconcagua, Argentina.
"Itu misi saya di tahun 2012,
sebelumnya saya ingin melakukan ekspedisi Sahar di Maroko," kata Sabar
ketika berbincang dengan Tribunnews.com, Kamis (8/12/2011).
Sabar
mengaku sudah melakukan berbagai persiapan menghadapi petualangan
barunya itu. Bapak satu anak itu secara rutin bersepeda sepanjang 20km
dari rumahnya di Jebres, Solo hingga Stadion Manahan setiap harinya.
"Saya disiplin melakukan latihan itu, apalagi dukungan keluarga sangat
tinggi," ujarnya sambil tersenyum.
Sabar Gorky kemudian
menceritakan awalnya ia mendaki gunung. Berawal dari hobi, kemudian
pengalaman kecelakaan sehingga kaki kanannya putus membuat semangatnya
tak pernah pudar.
"Saya ingin berkata pada dunia bahwa penyandang tunadaksa dapat berprestasi," kata Sabar Gorky.
Ia
pun tidak pernah melupakan peristiwa yang membuatnya kehilangan sebelah
kakinya. Saat itu, Sabar masih berumur 20 tahun ketika ia sedang
membeli minuman di daerah Karawang. Kemudian, Sabar pun menumpang
kereta, namun nahas baginya, ia terpeleset dan jatuh ke badan rel.
Sabar
kemudia tidak sadarkan diri. "Tahu-tahu saya telah berada di rumah
sakit dan kaki saya sudah tidak ada," kata Sabar mengenang peristiwa
tersebut.
Suami dari Leny itu kemudian sempat kehilangan arah
hidup dan putus asa. Namun rayuan dari teman-teman dekatnya membuat ia
kembali mempunyai asa. Ejekan orang mengenai fisik tubuhnya yang cacat
juga dianggap pelecut semangat. "Saya kemudian memberanikan diri naik
gunung lagi pada. Gunung pertama yang ia daki setelah kakinya putus
adalah Gunung Lawu," ujarnya.
Di gunung itu, kata Sabar, ia
berhasil menaklukkan Gunung tersebut dengan membawa beban sendiri.
Awalnya, ia hanya sanggup hingga Pos III Gunung Lawu. Dua minggu
berselang, ia kembali menaiki Gunung Lawu dan berhasil mendaki hingga
puncak.
"Perasaan pertama saya yang pertama ialah mengalahkan hati kita sendiri," ungkapnya.
Sabar kemudian menceritakan penambahan nama Gorky. Ia bercerita nama tersebut diberikan oleh staf KBRI Rusia bernama Surya.
"Kebetulan
dia (Surya) adalah seorang penulis, Gorky itu berarti pahit. Ia
berharap dari kepahitan saya kemudian memberikan kemanisan," kata Sabar
beralasan.
Sabar langsung setuju dengan pemberian nama itu. "Kalau tujuannya tidak baik pasti saya tidak setuju," ujarnya.
Dengan
semangat yang dimilikinya, Sabar pun juga dapat membuka usaha untuk
kelangsungan hidupnya. Usaha yang dilakukan Sabar yaitu pembuatan tas
juga menjual peralatan gunung. Sabar bersyukur usahanya mendapat respon
positif dari masyarakat. Bahkan, ketua umum Partai Demokrat Anas
Urbaningrum memberikan tambahan dana bagi usahanya tersebut.
Lalu,
berapa dana yang diberikan Anas kepada Sabar? "Saya belum tahu, belum
saya buka, ngga berani, nanti saja ketika sampai di Solo," ujarnya
menutup pembicaraan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar