Pagelaran Keraton Yogyakarta gelap satu jam


antaranews.comYogyakarta (ANTARA News) - Pagelaran Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat yang semula terang berubah gelap selama satu jam bertepatan dengan perayaan "Earth Hour" yang diikuti sejumlah komunitas itu, Sabtu malam.

Meskipun harus beradaptasi dengan suasana yang gelap, berbagai persembahan kesenian daerah membuat suasana Pagelaran Keraton Ngayogyakarta itu tetap semarak.

Puluhan warga dan anggota komunitas yang sengaja datang untuk merayakan "Earth Hour" tersebut pun masih tetap mengikuti jalannya acara selama satu jam sambil menjaga agar api lilin tetap menyala.

Di dekat gerbang masuk Pagelaran Keraton Ngayogyakarta, juga telah dinyalakan lilin yang disusun membentuk angka "60+" sebagai logo resmi "Earth Hour".

Drajat Kuswandono selaku Pendamping "Earth Hour" di Yogyakarta mengatakan, generasi muda di wilayah tersebut sangat antusias untuk terlibat dalam acara tersebut.

"Pemerintah daerah pun merespon dengan baik kegiatan ini, karena pemerintah juga mengimbau kepada satuan kerja perangkat daerah (SKPD) untuk turut serta dalam kegiatan ini. Termasuk gubernur yang kemudian menawarkan agar kegiatan `Earth Hour` 2012 dilakukan di Pagelaran Keraton," katanya.Selain di Pagelaran Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, komplek Pura Pakualaman pun gelap gulita selama satu jam, sebagai wujud keikutsertaan dalam perayaan tersebut.

"Mematikan lampu atau perangkat listrik selama satu jam itu merupakan kegiatan yang sederhana tetapi memberikan manfaat yang luar biasa. Kegiatan ini juga sebagai kampanye, bahwa energi itu terbatas," katanya.

Salah satu komunitas yang ambil bagian dalam perayaan "Earth Hour" di Pagelaran Keraton adalah komunitas sepeda "Podjok".

Towil, selaku ketua komunitas itu mengatakan sudah aktif dalam perayaan "Earth Hour" sejak empat tahun lalu.

"Yang pasti lakukan hal itu dr bbrp tahun lalu, krn satu jam bermanfaat untuk semua," kata Towil yang bersama sekitar 100 orang lain bersepeda dari Sheraton Hotel ke Pagelaran Keraton untuk mengikuti acara itu.

Di Provinsi DIY, perayaan "Earth Hour" tersebut juga dilakukan di sejumlah tempat, seperti pusat perbelanjaan di Malioboro Mal, Ambarukmo Plaza dan juga di beberapa hotel.

"Earth Hour" adalah sebuah kegiatan global yang diprakarsai oleh World Wide Fund for Nature (WWF) yang diadakan secara rutin setiap Sabtu terakhir pada Maret. Kegiatan ini dilakukan sejak 2007.

Dalam perayaan "Earth Hour", masyarakat diminta untuk memadamkan lampu atau peralatan listrik lain yang tidak diperlukan di rumah dan perkantoran selama satu jam, mulai pukul 20.30-21.30 waktu setempat. Tujuan dari kegiatan itu adalah meningkatkan kesadaran atas kondisi lingkungan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar