Mendiknas Siapkan Rp 150 M Bangun Institut Teknologi di Luar Pulau


detik.comSurabaya - Untuk memperbanyak jumlah mahasiswa teknik, M Nuh sudah mempersiapkan banyak cara. Tahap awal, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini telah menyiapkan dana Rp 150 M. Dana ini digunakan membangun Institut Teknik di Kalimantan (Balikpapan) dan Sumatera.

Hal ini diungkapkan M Nuh usai peresmian gedung laboratorium elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS). M Nuh mengatakan dana sebesar Rp 150 M itu untuk masing-masing wilayah, dan bukan termasuk dana untuk tanah.

"Sudah kami alokasikan Rp 150 M untuk masing-masing Institut Teknik di Kalimantan dan Sumatra. Dana itu juga bukan termasuk untuk kebutuhan tanah karena lahan wajib disediakan pemerintah daerah," kata M Nuh, Sabtu (21/1/2012).

Lahannya, lanjut M Nuh, telah disediakan oleh pemerintah daerah masing-masing. Sejauh ini, lahan yang sudah tersedia dan siap dibangun yakni seluas 300 hektare.

Namun, proses pembangunannya sengaja tidak langsung tuntas. Sebab, untuk mendirikan sebuah institusi atau lembaga pendidikan, dilihat juga dari sisi rekrutmen."Percuma kalau pembangunannya langsung tuntas. Rekrutmen mahasiswanya kan juga bertahap, mulai dari semester 1 kemudian tahun depan masuk di tingkat atau semester 3 begitu seterusnya setiap tahun," tuturnya.

M Nuh mengatakan, kalau pembangunannya dipaksa harus langsung tuntas, ia yakin beberapa ruangan yang tidak terpakai akan rusak tanpa sebab. Lagipula, banyak hal lain yang harus dipersiapkan. Seperti misalnya tenaga pengajar atau dosen untuk mengajar di dua tempat tersebut.

Pihaknya mengaku sebelumnya telah mengadakan forum non formal dengan beberapa kerabatnya di ITS dan ITB untuk memenuhi SDM di Kalimantan dan Sumatera. Paling tidak, rasio jumlah dosen dengan mahasiswa yakni 1:15.

"Kalau mahasiswa angkatan pertama kapasitasnya 15 ribu, tenaga pengajarnya harus tersedia 1.000. Maka kami juga harus memikirkannya," terang M Nuh.

Ia menambahkan, dosen yang mengajar juga harus bergelar doktor dan telah menempuh jenjang pendidikan S2. Maka mulai sekarang pihaknya mengaku telah mulai merekrut dosen-dosen tersebut untuk disekolahkan terlebih dahulu.

"Perlu kerja keras memang, tapi harus kita lakukan," tandasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar