Makam Tentara Muslim Dinodai, Turki Tuntut Perancis


Makam Tentara Muslim Dinodai, Turki Tuntut Perancis
REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA - Kementerian Luar Negeri Turki, Jumat (30/12), meminta otoritas Perancis untuk melakukan penyelidikan secara intensif terkait serangan terhadap kuburan Muslim di kota Carcassonne, Perancis selatan. Dalam pernyataannya, kementerian Luar Negeri Turki mengutuk aksi vandalisme yang bernada rasis.

"Kita melihat ketidakpedulian Eropa terhadap rasisme, xenofobia, nasionalisme eksklusif dan Islamphobia. Padahal, apa yang terjadi bertentangan dengan nilai-nilai yang dijunjung Uni Eropa. Sebabnya, serangan terhadap makam tentara Muslim sangat disayangkan," demikian pernyataan resmi kementerian Luar Negeri Turki seperti dikutip todayszaman.Total 30 makam tentara Muslim di kota Carcassonne menjadi target penodaan dan perusakan. Sekelompok orang membuat gambar lambang swastika dan menuliskan slogan bernuansa rasial di batu nisan makam-makam tersebut. Slogan-slogan itu antara lain bertuliskan "Prancis untuk orang Prancis", "Arab, Keluar" dan "Arab Kotor".

Seperti diberitakan sebelumnya, semasa Perang Dunia pertama dan kedua, Perancis mengalami kesulitan menghadapi musuh-musuhnya. Alih-alih menyerang, mereka mempertahankan wilayah sendiri saja kewalahan.

Untuk mempertahankan kehormatan dalam Perang Dunia Pertama, negara itu merekrut ratusan tentara dari koloni Perancis di Afrika Barat dan Utara. Mereka merupakan pasukan Muslim yang membantu Perancis menghadapi musuh-musuhnya.

Dalam perang itu, tak sedikit tentara Muslim yang tewas. Jenazah mereka lalu dimakamkan di Perancis. Sementara, tentara Muslim yang selamat dari perang sebagian kembali ke negara asal. Ada sisanya yang menetap di Perancis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar