Balita Stop Eskalator Pakai Tiga Jarinya


 
TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI - Rinda (32) terlihat panik saat menggendong putranya, Rifarel (2) keluar dari Unit Gawat Darurat RS Bhayangkara Kediri, Jumat (2/12). Balita itu menangis keras sambil meronta-ronta, sementara jari-jari tangan kanannya dibalut verban.
Sekitar satu jam sebelumnya, bocah itu masih riang. Digendong sang ibu, ia masuk Mal Pasaraya Sri Ratu di Jl KH Wachid Hasyim, Kota Kediri. Namun, di situlah insiden terjadi.
Dari informasi yang dikumpulkan Surya, saat naik ke lantai dua melalui eskalator, Rifarel masih digendong ibunya. Namun, setelah sampai di lantai dua, anak itu diturunkan dari gendongan ibunya. Selanjutnya sang ibu asyik memilih baju-baju yang hendak dibelinya. Sedangkan Rifarel setelah turun dari gendongan dibiarkan bermain tanpa pengawasan.

Ternyata kemudian, bocah lincah itu bermain dekat eskalator di lantai dua. Tangan kanan anak kecil itu kebetulan memegang ban berjalan di eskalator yang menuju lantai tiga. Secara tak sengaja, tiga jarinya terjepit dan terseret ban yang terus bergerak tersebut. Rifarel pun menjerit dengan keras dan mengagetkan para pengunjung, termasuk sang ibu.
Petugas satpam yang mengetahui kejadian itu spontan menolong. Untunglah, saat itu eskalator langsung mati secara otomatis begitu ada benda yang menghambat. Di situ pula tiga jari Rifarel yang terjepit bisa dikeluarkan. Saat itu juga bocah yang tak berhenti menangis itu dilarikan ke RS Bhayangkara.
Ditemui ketika keluar dari UGD, Rinda masih bingung menenangkan anaknya. Saat itu terlihat telapak tangan Rifarel bengkak dan lecet di beberapa bagian. Rinda tidak bicara sepatah katapun, kecuali rayuan agar anaknya lebih tenang.
“Belum tahu, apakah jari Rifarel retak atau tidak. Kami masih akan membawanya untuk rontgent,” kata salah satu saudara Rinda yang ikut mengantar ke RS Bhayangkara.
Salah satu pramuniaga Pasaraya Sri Ratu yang ditemui Surya menuturkan, saat kejadian Ny Rinda tengah memilih baju di lantai dua. Lokasi tempat Rifarel terjepit di eskalator dengan ibunya memilih baju berjarak sekitar 15 meter.
“Mungkin ibunya lengah, sehingga anaknya tidak diawasi bermain dekat eskalator. Banyak pengunjung yang kaget karena anaknya menangis menjerit-jerit,” tutur pramuniaga yang meminta namanya tidak dikutip di media.
Kasus yang menimpa Rifarel langsung mendapat respons dari aparat kepolisian Polsek Kota Kediri. Petugas langsung mendatangi eskalator serta melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) yang mengakibatkan Rifarel tangannya terjepit.
Kanit Reskrim Polsek Kediri Kota AKP Sucipto usai melakukan olah TKP mengatakan, dari hasil penyelidikan pihak petugas Sri Ratu telah melaksanakan prosedur tetap (protap) dan standar pengamanan. Malahan di dekat eskalator telah dipasang tanda-tanda peringatan bagi pengunjung.
Musibah sendiri terjadi karena orangtua korban lengah tidak mengawasi anaknya bermain di dekat tangga eskalator. “Saat kejadian ibunya sedang berbelanja memilih baju,” tambahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar