Orok di Hilir Sungai Merapi Gegerkan Warga Magelang




detiknews.comMagelang - Warga sekitar Kali Bunut, hilir dari Kali Blongkeng yang merupakan jalur banjir lahar dingin Merapi digegerkan oleh penemuan orok yang baru berumur 5-6 bulan. Saat ditemukan, tepatnya di Dusun Sikepan 1, Desa Beringin, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, Jateng diperkirakan bayi tersebut baru 4-5 jam 'dipaksa' untuk lahir.

Ironisnya, orok berukuran panjang sekitar 25 sentimeter itu ditemukan dalam kondisi masih ada tali pusarnya sekaligus plasentanya (ari-arinya). Diduga orok itu merupakan korban aborsi yang sengaja dibuang supaya terbawa oleh arus banjir lahar dingin Merapi. 

Informasi yang dihimpun detikcom, Selasa (3/01/2012) menyatakan orok ditemukan pertama kalinya oleh ibu Kepala Dusun (Kadus) Sikepan 1, Sumiyati. Saat itu saksi mata pertama itu sedang akan mandi di sekitar Kali Bunut.

"Saya dari kali setelah nyuci. Tetapi saat saya mau pulang, meloncat dan menepi ke kali ternyata ada kayak bayi kecil mati. Awalnya saya kira binantang kucing baru lahir. Saya lalu panggil Sarbiatun (tetangga saksi) lihat kembali ternyata orok," ungkap Sumiyatun saat ditemui desekitar Tempat kejadian Perkara(TKP). 

Menurut petugas Paramedis Puskesmas Srumbung, Dwiyanti, orok itu diperkirakan dibuang akibat setelah ibunya yang mengandung masih selama 5-6 bulan sengaja aborsi. Usai dilahirkan secara paksa orok lalu dibuang ke Kali Bunut untuk menghilangkan jejaknya.

"Kemungkinan ini korban aborsi yang tidak dikehendaki oleh orangtuanya," kata Dwiyanti.

Kadus Sikepan 1, Sukiman menjelaskan orok yang dibuang di Kali Bunut itu diperkirakan bukan berasal dari rahim warga setempat. Sebab sampai saat ini di dusunya hanya ada satu orang wanita hamil yang sampai saat ini belum melahirkan.

"Di sini tidak ada yang hamil. Ada yang hamil tapi masih tetap hamil kok. Bisa saja itu adalah janin yang dibuang ibunya yang berasal dari luar desa, atau bisa juga itu berasal dari warga yang berada di jalur aliran Sungai Bunut," ujar Sukiman.

Kanit Reskrim Polsek Srumbung, Aiptu Subagiyo seusai melakukan pemeriksaan pada janin maupun TKP belum bisa memastikan siapa yang dengan tega membuang janin yang tak berdosa ini.

"Kami masih mendalaminya. Kita juga masih akan terus melakukan pengolahan perkara. Kita juga belum bisa memperkirakan dari mana janin itu dibuang," jelas Subagiyo.

Setelah ditemukan, warga secara beramai-ramai dan bergotong royong mengamankan janin yang diperkirakan berjenis kelamin perempuan ini lalu memakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) dusun setempat. Setelah sebelumnya disholatkan terlebih dahulu di rumah kadus Sikepan 1 Sukiman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar