Gempa 6,3 SR Guncang Manggarai dan Sangihe


REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Gempa bumi berturut-turut terjadi di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara. Gempa dengan kekuatan 6,3 SR terjadi di Manggarai pagi ini, Sabtu (21/1) pada pukul tiga.

Seperti rilis BNPB, pusat gempa tersebut terketak di dasar laut pada kedalaman 124 km dengan koordinat 8.84 LS - 119.60 BT (48 km Barat Daya Manggarai Barat-NTT). Intensitas gempa III-IV MMI atau sedang. "Gempa tidak berpotensi tsunami," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.Gempa dirasakan cukup kuat dengan durasi sekitar tiga detik. Warga sempat panik namun saat ini aktifitas warga sudah normal. "BPBD Provinsi NTT masih melakukan pendataan," kata Sutopo.

Selang dua jam kemudian terjadi gempa bumi 5.7 SR pada di Sangihe. Pusat gempa di dasar laut kedalaman 10 km di posisi 4.67 LU - 125.18 BT (128 km Barat Laut Kep. Sangihe - Sulawesi Utara). Gempa ini juga tidak berpotensi tsunami. "Intesitas gempa II-III MMI atau lemah. Saat ini aktivitas masyarakat normal," kata Sutopo.

Terkait dengan dua gempa yang baru saja terjadi, Sutopo mengimbau warga agar terus meningkatkan kesiapsiagaan. "Ancaman gempabumi sangat nyata karena wilayah Indonesia yang rawan gempa," katanya.

Daerah di barat Sumatera, selatan Jawa, Bali dan Nusa Tenggara merupakan zona subduksi lempeng Indo-Australia dan Eurasia yang bergeser ke arah Timur Laut-Utara sekitar 5-7 cm per tahun. Sedangkan di daerah utara Papua, sekitar Sulawesi dan Maluku merupakan subduksi lempeng Pasifik, Eurasia dan Filipina yang bergeser mencapai 12 centimeter per tahun.

Adanya energi dorongan tersebut menyebabkan terjadi gempa bumi. "Hingga saat ini kemampuan iptek belum mampu memprediksi gempa secara tepat kapan, dimana dan berapa besar," ujar Sutopo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar