Biadab, Dua Remaja Dibacok dan Mulutnya Disumpal Petasan


detik.comBandung - Biadab. Entah apa yang dipikirkan pelaku saat membacok dua remaja berumur 15 tahun ini. Lukman Hakim kini koma di RS Hasan Sadikin akibat luka bacok di tempurung kepalanya. Sahabatnya Fahmi, hanya bisa bertahan 24 jam dengan luka bacok di kepala dan luka bakar di mulut akibat disumpal petasan menyala.

Lukman merupakan siswa kelas 3 SMP 1 Rancaekek, sementara Fahmi putus sekolah. Keduanya bertetangga di Desa Sukamulya RT 2 RW 6 Desa Cipacing Jatingangor Kabupaten Sumedang.

Insiden yang dialami Lukman dan Fahmi terjadi usai merayakan malam pergantian tahun baru Minggu dini hari (1/1/2012). Belum jelas kronologi sebenarnya, karena pihak kepolisian sendiri terkesan menutupinya dan mengatakan keduanya mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Raya Bandung-Garut. Lukman dan Fahmi memang mengendarai sepeda motor."Itu kasatlantas yang tangani, lah belum jelas soal penganiayaannya. Itu kecelakaan tunggal," ujar Kapolsek Rancaekek AKP Hartomo saat dihubungi detikbandung, Selasa (3/1/2012).

Soal itu langsung dibantah orangua korban. Ajat Sudrajat (40), ayah Lukman mengatakan anaknya mengalami luka di bagian kepalanya. "Batok kepalanya hancur, kalau badannya mulus, cuma lecet-lecet saja. Lagipula menurut keterangan pihak RS AMC Cileunyi, anak saya mengalami luka penganiyaan. Saya tak percaya kecelakaan tunggal," tegasnya kepada wartawan di RSHS.

Hal itu diamini paman Lukman, Ridwan. Menurutnya pihak RS AMC Cileunyi, sempat berujar jika ponakannya merupakan korban keempat luka bacok saat malam tahun baru. "Ini tak mungkin kecelakaan tunggal, motornya saja tetap utuh, tidak rusak," ujar Ridwan.

Ajat sendiri mengaku mendapat kabar anaknya luka berat dari kerabatnya. Saat itu Ajat tengah bekerja di pabrik. Kemudian ia pun langsung mendatangi RS AMC Cileunyi. Ia mengaku kondisi anaknya sangat mengenaskan. "Batok kepalanya hancur, badannya mulus, cuma lecet-lecet saja," ujarnya.

Kondisi lebih memprihatinkan dialami Fahmi, sahabat Lukman sejak kecil. Bagian tempurung kepala mulai dari kening terbelah secara horizontal. Mata kirinya pun terkena bacokan.

"Mulutnya hancur. Menurut pihak rumah sakit, Fahmi dan anak saya dibacok senjata tajam seperti kampak. Lalu mulut Fahmi diledakkan petasan, karena di mulutnya masih ada sisa kertas petasan" tuturnya.

Karena RS AMC tak sanggup, akhirnya Lukman maupun Fahmi dirujuk ke RS Hasan Sadikin pukul 05.00 WIB, Minggu. "Fahmi hanya bisa bertahan 24 jam, kemarin dia meninggal. Jenazahnya sudah dibawa keluarganya," tuturnya.

Baik Ridwan maupun Ajat mengaku saat di RS AMC tak bertemu dengan polisi. Padahal Ridwan mengaku mengetahui ponakannya mengalami luka dari polisi. Sekitar pukul 02.30 WIB, ia mengaku mengirimkan SMS pada Lukman agar cepat pulang. Tak lama kemudian, polisi menelepon dengan menggunakan handphone Lukman. "Katanya Lukman alami kecelakaan tunggal."

Dari pihak rumah sakit, Ridwan mengetahui jika Lukman dan Fahmi dibawa oleh warga ke RS, bukan polisi.

Sementara Ajat meyakini jika anaknya dan sahabatnya itu menjadi korban kebrutalan geng motor. "HP, dompet dan motor anak saya utuh. Saya menduga kuat ini korban geng motor," tegasnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar