Dari Desa di Blitar, SMP Miftahul Huda Siap Cetak Entrepreneur


detik.comBlitar - Warga Kabupaten Blitar pantas bangga. Sebuah sekolah yang mengedepankan entrepreneur telah diresmikan Menteri Pendidikan M Nuh. Nantinya diharapkan lulusan sekolah tersebut akan mampu bersaing dan menciptakan lapangan pekerjaan.

Sekolah entrepreneur itu adalah SMP Miftahul Huda. Lokasinya di Desa Gogodeso, Kecamatan Kanigoro. Sekolah yang dikelola oleh Yayasan Miftahul Huda itu menekankan pada pendidikan dan praktek kewirausahaan. Bidang pendidikan yang ditekankan semata-mata mengambil potensi Desa Gogodeso, seperti pertanian, peternakan dan UKM.

"Desa ini sudah mempunyai UKM terkenal hingga level nasional, yaitu usaha roti Kalimasada. Usaha yang dirintis dari desa ini nantinya akan menjadi inspirasi bagi anak didik," kata Ketua Yayasan Miftahul Huda, Arif Afandi, Minggu (5/2/2012).
Mantan walikota Surabaya yang kini juga menjabat Presider Direktur PT Wira Jatim Group ini menyakini anak didik yang sudah dibekali kewirausahaan nantinya mampu mandiri dan mengembangkan dunia usaha di desanya. 

Dan nantinya, secara langsung kata Arif Afandi, potensi maupun perekonomian yang ada di pedesaan akan ikut terdongkrak.

"Saya optimis, jika sejak SMP sudah ditekankan pengajaran kewirausahaan maka akan lahir enterpreneur baru yang kreatif mengoptimalkan potensi daerahnya. InsyaAllah bisa," kata Arif Afandi yang mendampingi M Nuh meresmikan lembaga pendidikan yang dikelolanya.

Untuk mendorong agar lebih berprestasi, kata Arif afandi, sekolah yang dikelolanya menggandeng lembaga pendidikan di surabaya, yaitu Yayasan Al Hikmah dengan mengadopsi sistem 'fullday school'. 

Sekolah tersebut kata Arif Afandi dikenal sebagai lembaga pendidikan yang telah berhasil menjadikan siswanya mandiri, dengan memberi dasar pendidikan Agama Islam yg kuat. Pendidikan di SMP Miftahul Huda mengintegrasikan kurikulum formal, keagamaan (diniyah) dan muatan lokal.

"Saya berharap dari Desa Gogodeso inilah akan mengispirasi lembaga-lembaga pendidikan lain di indonesia. Agar potensi kawasan dalam pengembangan pendidikan menjadi titik tekan, bukan menjadikan anak didik yang cerdas, tetapi tidak paham atas kemampuan yang dimiliki kawasan itu," terang Arif Afandi.

Bangunan SMP tersebut berdiri di atas lahan seluas 4000 M2 yang berasal dari wakaf masyarakat. Sekolah ini juga mendapat bantuan dana blockgrant dari Kemendiknas sekitar Rp 1,35 M pada tahun 2011 lalu. 

'Kami telah menambah 3 lokal bangunan untuk kelas dan pembangunan pagar keliling," tambah Ketua Panitia Pembangunan Baharudin di lokasi. Sementara jumlah siswa angkatan pertama, sebanyak 60 orang siswa, 40 diantaranya lulusan dari Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Huda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar