Sopir Angkot Tewas, FPMM Laporkan Polisi Depok ke Polda Metro Jaya


detiknews.comJakarta - Front Pemuda Muslim Maluku (FPMM) melaporkan oknum aparat Polresta Depok menyusul kematian salah satu kelompoknya, Hamid Rolobessy (45), sopir angkot K 19 (Bekasi-Jombang) yang tewas beberapa jam setelah dibekuk aparat di Bekasi Timur.

"Kami mempertanyakan apa yang terjadi dengan saudara kami pada Sabtu malam lalu sehingga dia tewas," ujar M Soleh selaku Sekjen DPD FPMM kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (6/2/2012).

Soleh juga meminta aparat Polresta Depok menjelaskan alasan penggerebekan warga Ambon itu. "Polisi menangkap mereka seperti menangkap teroris. Kami tidak tahu mengapa mereka ditangkap," imbuh Soleh.
Dalam penggerebekan itu, 13 orang di tangkap di mana 3 ditahan, 9 dibebaskan dan 1 orang meninggal. Mereka ditangkap polisi atas dugaan pencurian brankas di komplek Universitas Indonesia (UI) beberapa waktu lalu.

Fahmi Abdilah Ohrela (17), salah satu yang dibebaskan polisi mengatakan, ia ditodong polisi saat sedang tidur di lokasi penggerebekan, sebuah ruko berlantai tiga di Kalimalang, Bekasi Timur. "Waktu bangun, senjata sudah di kepala. Terus dibawa ke kamar, ditutup mata saya, tangan diikat terus dimasukkan ke mobil," ujar Fahmi.

Fahmi mengaku, saat penggerebekan itu, ia tidak melihat Hamid. Hanya saja, ketika berada di dalam mobil, ia sempat mendengar suara Hamid.

"Saya dengar suara bang Hamid seperti merintih kesakitan, tapi saya tidak tahu mengapa," katanya.

Sementara kesaksian Epan Rolobessy (17) yang juga dibebaskan polisi mengatakan, ia disergap polisi usai bermain biliard di ruko tersebut. Saat itu, ia hendak keluar ruko bersama temannya.

"Waktu itu mau keluar berdua sama teman saya, tiba-tiba dikepung, lalu disuruh naik ke mobil dan mata saya dilakban serta tangan diikat. Saya sempat dipukul gagang pistol," kata Epan.

Tidak hanya mendapat pukulan, sejumlah barang-barang milik Epan juga disita polisi. Alasannya adalah untuk dijadikan barang bukti. "Motor Satria sama 3 handpone saya diambil," katanya.

Setibanya di Cisarua, Epan kemudian diinterogasi oleh polisi dalam keadaan mata tertutup lakban dan tangannya diikat. "Kita ditanya 'kenal Aldo, Ugo, Jefri sama Udin tidak'. Saya jawab, saya nggak kenal. Mereka katanya dicurigai rampok Bank Danamon Cimanggis," jelas Epan.

Selain Epan, salah seorang yang kemudian dibebaskan oleh polisi, Abdul Latif Rolobessy (30), juga dipukul oleh oknum aparat. Akibatnya, sekuriti Grand Kalimalang itu mengalami luka pada bagian pelipis kanannya.

"Ini saya pecah, bibir pecah, kemudian belakang telinga saya juga memar," katanya smabil menunjuk luka tersebut.

Ia menjelaskan, saat polisi menggerebek, ia bersama temannya Abdurahman yang juga merupakan sekuriti, tengah menonton televisi. Abdurahman sempat mempertanyakan penggerebekan itu kepada polisi tersebut.

"Teman saya abdurahman tanya 'ada apa'. Polisi bilang 'diam, masuk'. Teman saya bilang 'kita sekuriti' lalu kita disuruh diam, lalu diam,". Kemudian ada salah satu polisi suruh tiarap, tangan di belakang," paparnya.

Polisi kemudian mengambil tas milik adiknya yang baru saja pulang dari Bali. "Mereka ngotot katanya buat barang bukti. Lalu lakban mata dan tangan. Setelah dari situ naik mobil dan tidak tahu dibawa ke mana," jelasnya.

Sama halnya dengan yang lainnya, Abdul mengaku tidak sempat melihat Hamid saat penggerebekan tersebut. Namun saat berada di dalam mobil, dia sempat mendengar Hamid berteriak.

"Waktu di mobil saya dengar dia teriak. Lalu ada polisi yang bilang 'kamu mabuk, kamu mabuk, ceburin saja ke Kalimalang," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti laporan FPMM tersebut.

"Ya nanti kita lihat, apakah benar ada penyimpangan atau tidak. Wajar saja kalau masyarakat melapor, silakan saja," kata Rikwanto ditemui di kantornya.

Versi polisi, Hamid tewas akibat kecelakaan. Menurut polisi, kepala Hamid terbentur trotoar saat digiring masuk ke dalam mobil. Hamid dicurigai polisi sebagai anggota pencuri brankas di UI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar