21 Perempuan Akan Tur 21 Kota dengan Sepeda


foto
TEMPO.COJakarta-Kawasan Jalan Gedung Hijau Raya, Pondok Indah Jakarta Selatan Ahad 1 April 2012 ramai oleh puluhan perempuan berpakaian serba kuning. Mereka adalah pesepeda yang ikut seleksi akhir tim touringsepeda ‘Srikandi Inspirasi Bagi Negeri.’
Kegiatan ‘Srikandi Inspirasi Bagi Negeri’ merupakan perjalanan bersepeda jarak jauh (touring), dengan titik pemberangkatan Jepara pada 21 April 2012 nanti. Hari ini dipilih karena bertepatan dengan Hari Kartini. Perjalanan akan memakan waktu sekitar sepekan dan berakhir di Bandung.
Sebanyak 21 perempuan pesepeda dari berbagai latar belakang akan melakoni perjalanan ini. Karena lamanya waktu, jauhnya jarak, berbagai kondisi medan, peserta kegiatan harus melewati proses seleksi yang ketat.
Sejak pendaftaran kegiatan ini dubuka Februari silam, tercatat 60-an orang dari seluruh Indonesia mendaftarkan diri. Dari 60 pendaftar kemudian diseleksi hingga terpilih 21 perempuan tangguh yang akan menggowes sepeda 600 kilometer itu. “Tinggalkan Egomu dalam Kulkas! Di sini fisik bukan yang utama!” kata Taufik Hidayat, pelatih tim Srikandi dengan lantang. 

Taufik membuka sesi seleksi final wilayah Jakarta hari ini. Menurut dia, perjalanan nantinya memprioritaskan kekompakkan tim. “Kalau diilustrasikan, nanti dalam perjalanan para Srikandi ini akan melalui berbagai kondisi jalanan," kata Taufik kepada Tempo pagi tadi di Pondok Indah. "Dari segi medan yang berkelok-kelok atau naik-turun, belum lagi situasi lalu-lintas yang tidak bisa diprediksi. Karena itulah kerjasama antaranggota tim dan mental setiap individu harus dibentuk dengan kuat.” 

Proses seleksi  telah dilakukan sebanyak 4 kali sejak awal Maret lalu. Namun proses penilaian dan pemilihan siapa yang lolos dan menjadi tim inti ‘Srikandi Inspirasi Bagi Negeri’ dilakukan secara tertutup. “Itu bertujuan agar mental peserta seleksi tetap terjaga dan motivasi mereka semakin besar menjelang seleksi final,” Taufik memaparkan.
Terbukti pada latihan turing hari ini, 30-an Srikandi pesepeda asal Jakarta tetap semangat menggowes kereta angin kesayangan mereka. Meski ditemani terik matahari sepanjang rute Pondok Indah Jakarta Selatan – Alam Sutera, Tangerang Selatan. Pada latihan ini mereka disimulasikan melewati berbagai kondisi jalanan seperti tanjakan, turunan, atau kondisi lalu lintas dari mulai lengang hingga padat karena pasar tumpah di kawasan Bintaro.
Tak hanya penggemblengan mental, sesi latihan dimaksudkan memonitor teknik bersepeda para Srikandi. Taufik menceritakan, selama ini banyak peserta yang mengaku sudah bersepeda selama 2 tahun atau bahkan lebih. Tapi ketika tim pelatih melihat langsung teknik bersepeda mereka, sangat jelas bahwa mereka salah. 

Artinya gowesan mereka atau pengendalian sepeda oleh para Srikandi ini tidak efisien. “Dengan teknik bersepeda yang tidak benar, energi akan terbuang sia-sia, perjalanan bersepeda pun tidak efisien. Jadi para pelatih juga bertugas memperbaiki kesalah-kaprahan teknis tersebut.” 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar